Luka, Duka, dan Hujan
Hari ini senja datang sama seperti biasanya. Namun, terasa berbeda bagi satu makhluk Tuhan yang sangat menggemaskan ini. Kini ia sedang duduk sendiri menapat langit malam dengan berbagai macam perasaan yang menghampiri hatinya. Ia mulai mengadu kepada langit, berbisik kepada bintang, dan tunduk kepada Tuhan. Entah mengapa, perasaan duka yang begitu menyayat hatinya kini telah merenggut senyum manisnya. Ia terduduk sendiri dengan perasaan luka yang mendalam. Dalam hati, ia memohon kepada Tuhan agar menurunkan hujan. Agar luka dan dukanya mengalir lancar seperti air hujan yang turun bebas dari langit tanpa perantara membasahi bumi ini.
Komentar
Posting Komentar